Hody.id menjadi salah satu bisnis UKM yang baru lahir di tengah pandemi, berhasil memberdayakan kaum perempuan di berbagai daerah menjadi jago berjualan menjadi reseller setelah startup ini mengikuti program Aksilerasi. Aksilerasi merupakan program untuk meningkatkan kapasitas usaha UMKM yang digagas oleh Ninja Xpress dengan menerapkan jurus Aikido. Jurus ini mendorong UKM naik kelas dan go digital sekaligus menggenjot omzet mereka. Dari program ini, Hody.id berhasil memacu omsetnya hingga lima kali lipat.
Di program ini, UKM diajak memahami beberapa hal, seperti kemampuan membaca trend pasar, menganalisa data, hingga mengolah laporan keuangan yang tepat agar dapat meraih Quick Win di tengah arus krisis pandemi Covid 19. Sama seperti yang dilakukan Hody.id, jurus Aikido dari para mentor profesional Aksilerasi perlu diterapkan UKM supaya bisnis dapat bertahan dan selamat dari situasi krisis. Mira Nur, pendiri Hody.id mengatakan, sejak mengalami penurunan daya beli dari bisnis utamanya yaitu Zola Leather, dia memutar otak untuk tetap dapat mengoperasikan bisnisnya dan dapat mempertahankan karyawan selama pandemi.
Lewat platformnya, Mira memasarkanproduk tas berbahan sintetis. Dari jurus Aikido yang didapatkannya dia mengaku dalam waktu kurang dari satu tahun, reseller Hody.id berhasil merangkak naik hingga 27 persen. Follower nya di Instagram juga merangkak naik 8 persen hingga saat ini.
Mira enerapkan sistem sharing profit untuk para reseller dan juga melakukan kampanye kreatif melalui media sosial. Dia juga berhasil menerapkan secara langsung materi creative campaign dan public speaking yang didapat dari kelas Aksilerasi ke dalam bisnisnya. Baru baru ini Hody.id meluncurkan produk baru dan berhasil terjual 120 ribu pcs oleh para reseller hanya dalam waktu 25 jam.
Ligwina Hananto, Lead Financial Trainer @QM_Financial yang juga sebagai mentor Aksilerasi mengatakan, omzet bisa naik berlipat merupakan sebuah prestasi bagi UKM itu sendiri. Namun dia mengingatkan pemilik bisnis tidak bisa lengah dan harus segera memeriksa laporan keuangannya, dengan cara memastikan variable cost harus sudah dikunci dan fixed cost dalam keadaan terpantau. Ligwina membagikan 2 hal yang harus segera diperbaiki oleh UKM di Indonesia.
Pertama, punya mindset untuk berpikir dengan analisis. UKM perlu memiliki data untuk dapat menganalisa terhadap bisnis apapun, sehingga keputusan yang dibuat hasil dari pemikiran analisis dengan data yang tepat. “Keputusan yang baik akan muncul jika pemilik bisnis mengkombinasikan daya analisisnya melalui data dan insting yang seimbang,” ucap Ligwina. Kedua, pengetahuan finansial. UKM harus punya pengetahuan finansial yang memadai. Pegiat UKM harus memiliki laporan keuangan yang jelas dan dapat dipahami.
Andi Djoewarsa, Chief Marketing Officer Ninja Xpress mengatakan, contoh sukses peserta Aksilerasi diharapkan dapat ditiru oleh para peserta UKM yang mengikuti kelas, dan UKM lainnya untuk membangun sukses bersama. Saat ini Ninja Xpress tengah mematangkan program AKSILERASI untuk batch selanjutnya.