Orang yang terkena Covid 19 dan dinyatakan negatif biasanya akan pulih sepenuhnya setelah beberap minggu. Namun ternyata sebagian orang, gejala masih dapat dirasakan walau sudah dinyatakan negatif berdasarkan tes PCR. Kondisi ini disebut sebagai Long Covid 19.
Dr Andy Nazaruddin, Sp.P mengatakan, long covid 19 merupakan sindrom atau gejala yang muncul setelah dinyatakan sembuh. Biasanya waktu dari long covid 19 ini adalah sejak dua minggu dinyatakan negatif hingga tiga bulan kemudian bahkan bisa lebih. "Banyak penelitan luar negeri dan dalam negeri di RS Persahabatan Sadikin itu hampir 65% orang yang sudah terkena covid akan terkena long covid. Baik gejala ringan hingga berat," ungkapnya pada siaran Radio Sorona FM, Senin (22/3/2021).
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya Long Covid 19. Pertama yaitu penyintas Covid 19 yang berusia lanjut. "Semakin berumur, semakin besar potensinya terdampak," katanya.
Kedua adalah penyintas yang memiliki penyakit komorbid atau penyakit bawaan. Semisal diabetes melitus, hipertensi, jantung, asma dan lainnya. Ketiga, tingkat keparahan gejala saat masih menderita Covid 19 juga berpotensi menyebabkan terjadinya Long Covid. Terakhir, menurut dr Andy pasien yang selama perawatan Covid 19 kerap mendapatkan suplemen oksigen lewat ventilator juga berisiko.
Hal ini menandakan jika virus sudah berhasil masuk ke dalam sistim pernapasan yaitu paru paru. Gejala yang paling sering muncul akibat Long Covid adalah cepat lelah dan berada pada angka hampir 40%. ' Kedua adalah rasa sesak pada angka 30%. Sisanya adalah nyeri dada, batuk batuk kronik, pusing, mual Hinga muntah muntah.
"Kita harus cepat mendeteksi apakah telah terjadi long covid sedari dini. Orang yang terinfeksi Covid 19 juga jangan menunggu sampai menimbulkan gejala sedang hingga berta. Kalau telat bisa menyebabkan fibrosis pada paru," katanya.
Fibrosis paru merupakan gangguan pernapasan akibat jaringan parut yang terbentuk akibat infeksi pada paru paru. Kondisi ini dapat menyebabkan paru paru tidak berfungsi secara normal. Sulit menampung oksigen. Sehingga mudah sesak nafas dan kelelahan. Hal ini tentu menganggu aktifitas dan memengaruhi kualitas hidup penyintas Covid 19.