Sosok Ayu, Pemandu Lagu yang Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Semak-semak, Ternyata Yatim Piatu

Inilah sosok Ayu, pemandu lagu yang ditemukan tewas tanpa busa di semak semak. Ternyata Ayu merupakan gadis yatim piatu. Ia hanya hidup bersama kakaknya, namun sang kakak telah berkeluarga.

Ayu yang memiliki nama Setia Nurmiati (21) sehari hari bekerja sebagai pemandu lagu. Nasib Ayu sungguh malang ketika akhirnya harus meregang nyawa dengan cara mengerikan. Jasad Ayu ditemukan dalam kondisi tanpa busana di semak semak.

Tanpa kasih ibu bapaknya, ia hidup mandiri cari makan walaupun hanya sebagai gadis pemandu lagu. Setia Nurmiati sehari hari karib disapa Ayu. Ia merupakan gadis belia asal Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Polisi mengungkap kondisi Ayu ditemukan sudah tak bernyawa dan merupakan korban pembunuhan meski motif utama dan pelakunya masih diselidiki.

Kapolsek Pakisaji, AKP Edi Purnama mengatakan, bahwa korban merupakan pemandu lagu di salah satu karaoke di wilayah Malang Raya. Korban bernama Setia Nurmiati (21), warga RT 6 RW 1 Dusun Lemah Duwur, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Di kalangan keluarga korban dikenal dengan nama panggilan Ayu.

Identifikasi korban ini makin kuat ketika pihak keluarga juga mengkonfirmasi dengan datang langsung ke Polsek. Saat ini jenazah korban telah dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), untuk dilakukan autopsi Kisah latar belakang korban Ayu terungkap dari penjelasan keluarganya.

Kakak keponakan korban, Eko Hermansyah (30) mengatakan bahwa korban bernama Setia Nurmiati (21), warga RT 6 RW 1 Dusun Lemah Duwur, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. "Kalau di keluarga, panggilan korban adalah Ayu. Dan korban ini, belum menikah," tandasnya. Sementara itu dari informasi yang dihimpun, korban merupakan yatim piatu. Dan hanya hidup bersama kakaknya yang bernama Reni dan neneknya saja.

Namun kakaknya tersebut sudah meninggalkan korban, karena telah berkeluarga. Selain itu diketahui juga, korban jarang berada di rumah. Keluarga korban mengetahui peristiwa pembunuhan Ayu dari dari media sosial. "Saya awalnya enggak tahu. Baru tahunya, setelah melihat di akun Komunitas Warga Wagir yang ada di Facebook," ujar Eko, kakak keponakan korban, Selasa (23/3/2021).

Ia menjelaskan, dari akun komunitas itu, dirinya melihat ada informasi pembunuhan. "Informasi itu mengatakan, bahwa korbannya bernama Ayu. Terus ada keterangannya, punya kakak atau adik bernama Reni," tambahnya. Dari situlah ia merasa bahwa jenazah korban tersebut, adalah salah satu anggota keluarganya. Kemudian ia langsung mendatangi rumah kakak korban yang bernama Reni.

Seperti diberitakan sebelumnya, sesosok mayat berjenis kelamin wanita tanpa busana ditemukan meninggal dunia pinggir jalan Raya Pepen Pakisaji, Kabupaten Malang pada Selasa sekitar pukul 15:15 WIB. Korban ditemukan oleh seorang tukang sampah di dalam semak semak. Ditubuh korban ditemukan luka tusuk di bagian perut. Hingga berita ini diturunkan, Polisi masih melakukan pendalaman untuk mengungkap tabir kasus pembunuhan ini.

Sementara itu, jenazah wanita korban pembunuhan tersebut tengah berada di kamar mayat RSSA Kota Malang. Kasus pembunuhan di kabupaten Malang ini bermula dari penemuan mayat perempuan tanpa busana atau dalam kondisi setengah telanjang di semak semak. Korban ditemukan dalam kondisi setengah telanjang di semak semak pinggir jalan Raya Pepen Pakisaji, Kabupaten Malang pada Selasa (23/3/2021) sore.

Mayat itu ditemukan pertama kali oleh seorang tukang sampah. TKP dan kondisi korban cewek pemandu lagu asal Wagir Malang sebelum dievakuasi, Selasa (23/3/2021) di kawasan Pakisaji (SURYAMALANG.COM/Polsek Pakisaji) "(Ditemukan) sekitar pukul 15.15 WIB sore, ada seorang tukang sampah menemukan korban," ujar Kapolsek Pakisaji, AKP Edi Purnama ketika dikonfirmasi, Selasa (23/3/2021) .

Saat di TKP, baju korban tersingkap hingga bagian dada. Sedangkan celana korban melorot ke bawah. Di TKP ditemukan baju dan celana korban. "Jadi dia setengah telanjang. Kondisi baju terbuka hingga bagian dada. Sedangkan celannya melorot (ke bawah)," ujar Edi ketika dikonfirmasi.

Dugaan penemuan mayat perempuan itu berkaitan atau sebagai korban pembunuhan langsung mengemuka didasarkan pada kondisi mayat. Ditemukan luka tusukan di tubuhnya dan ada temuan luka lain. Polisi menyebut korban sebagai korban pembunuhan atau penganiayaan berat yang berujung kematian.

Bukan itu saja, korban yang merupakan cewek cantik itu diduga juga jadi korban rudapaksa. "Posisi korban memang telanjang. Ada luka tusuk. Jejaknya sepertinya dianiaya," imbuh Edi, Kapolsek Pakisaji. Terkait kondisi luka yang dialami korban, Edi belum bisa menerangkan secara gamblang.

"Hanya visum luar ada luka di bagian perut yang mengarah ke lambung kanan," terang Edi. Kapolsek mengatakan, dugaan sementara, korban meninggal dunia akibat dianiaya, sebelum meninggal dunia. Karena terdapat luka tusuk dan luka yang membekas dari paha hingga lingkar perut sebelah kiri korban. Terkait adanya luka di tubuh korban, Edi belum bisa memastikan secara gamblang penyebab luka tersebut.

"Kalau luka tusuk itu dugaan. Karena diduga ada juga ada tulang rusuk yang patah. Lukanya kena debu jadi samar samar. Masih dugaan semua. Saya tadi berfokus evakuasi jenazah," beber Edi. "Dugaan sementara Ayu diperkosa terlebih dahulu sebelum dibunuh," ucapnya saat dihubungi SURYAMALANG.COM, Selasa (23/3/2021). Edi mengatakan, bahwa keluarga korban juga telah mendatangi Kapolsek Pakisaji, guna memastikan, bahwa perempuan yang tewas tersebut merupakan anggota keluarganya.

Pasalnya, kabar dari meninggalnya Ayu kata Edi telah viral di media sosial. "Ini tadi kakaknya datang ke kantor untuk memastikan. Cuma kami tidak tahu kalau ada video yang sudah viral," ucapnya. Dalam pertemuan dengan keluarga korban tersebut, Edi hanya menyampaikan, bahwa Ayu telah meninggal dunia.

Namun, untuk kematian Ayu tersebut, polisi masih melakukan pendalaman, apakah Ayu dibunuh, diracuni atau disebabkan karena hal lain. "Intinya ini masih dugaan. Dan kami masih melakukan pendalaman. Karena untuk memastikan kami juga menunggu hasil visum dari rumah sakit," ucapnya.

Related Posts

Maling Motor Ditangkap Lalu Dicabuti Kumisnya oleh Warga saat Hendak Gadaikan Barang Curian

Maling motor ditangkap saat hendak menggadaikan barang curiannya. Tak hanya ditangkap, warga yang geram mencabuti kumis pelaku. Peristiwa itu terjadi di Dusun Batu Kidul, Desa/Kecamatan Baturetno, Kabupaten…

Kisah Kakek 102 Tahun di Kuningan Memilih Tinggal di Kuburan Selama 5 Tahun, Ini Alasannya

Perilaku unik seorang kakek berusia 102 di Kuningan, Jawa Barat, menjadi bahan pembicaraan warga. Bagaimana tidak, di usianya yang terbilang senja tersebut dirinya malah memilih tinggaldi sebuah…

Kasus Ritual 16 Orang Mandi Telanjang Bersama: Menelisik Aliran Hakekok di Pedalaman Pandeglang

Warga digegerkan adanya dugaan aliran sesat bernama Hakekok di Kabupaten Pandeglang, Banten, yang menjalankan ritual mandi bareng antara laki laki dan perempuan hingga anak anak tanpa busana….

Baru Dilantik, Wali Kota Blitar Langsung Joget-joget dengan Pendukung, Mereka Akhirnya Di-swab

Kesungguhan Wali Kota Blitar baru untuk ikut memberantas pandemi Covid 19 dipertanyakan. Baru selesai dilantik Wali Kota Blitar Santoso langsung melanggar protokol kesehatan. Dalam tasyakuran usai pelantikannya…

NF Dirudapaksa 5 Pria yang Dikenalnya saat Acara Hajatan, Awalnya Diajak Nonton Balap Liar

Seorang remaja berinisial NF (14) menjadi korban rudapaksa yang dilakukan oleh lima pria. Antara korban dan pelaku saling kenal saat acara hajatan. Setelah itu korban diajak pelaku…

MR Bakar Rumah Kakak Gara-gara Cinta Tak Direstui

Seorang pria di Surabaya nekat membakar rumah kakak sendiri. Peristiwa tersebut dilatarbelakangi rasa kecewa sang adik karena hubungan cintanya tak direstui. Pria berinisial MR (37) nekat menyelinap…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *