Seorang pria bernama Subandi (38) membeberkan alasannya menolak saat terkena razia lantaran tidak memakai masker. Subandi mengaku berat untuk meninggalkan pekerjaannya lantaran ada banyak orang yang harus ia hidupi. "Saya enggak mau karena berat ke kerjaan," kata dia saat ditemui di rumahnya, Senin (12/10/2020) malam.
Pria asal Pandeglang Banten itu menjadi tulang punggung keluarga. Dia hidup bersama istri dan anaknya di kawasan Jojoran Surabaya. Selain itu, dia juga menghidupi lima anak yatim yang juga tinggal bersamanya.
Hal itulah yang membuatnya enggan diangkut petugas untuk tes swab. "Nolaknya karena berat ke kerjaan, apalagi kerja ke orang," ujarnya. Dia mengaku, saat itu ia memang sedang menurunkan maskernya. Kondisi depo tempatnya bekerja sedang sepi.
Saat itu pula petugas datang untuk melakukan razia. Sempat terjadi perdebatan hingga tarik menarik antara Subandi dengan petugas. Namun, setelah diangkut petugas, pria 38 tahun itu sudah bisa akrab dengan petugas.
Dia mengaku akhirnya memahami petugas yang sedang menjalan tugasnya. Bahkan, sempat bercanda bersama petugas. Menurutnya, ini akan jadi pembelajaran berharga. "Maaf maafan, sempat bercanda. Sudah anggap biasa, mungkin mereka sedang menjalankan tugas," ungkapnya.
Sebelumnya, sebuah video petugas Satpol PP yang akan mengangkut seorang yang diduga pelanggar protokol kesehatan di Surabaya viral di medi sosial. Video berdurasi 1 menit 36 detik itu memperlihatkan petugas saat akan menjemput pria berkaus hitam. Oleh petugas, pria tersebut diseret untuk masuk ke dalam kendaraan yang telah berada di lokasi. Ada banyak petugas dalam video tersebut.
Dari penelusuran, peristiwa itu terjadi di Jalan Karang Menjangan Surabaya, Sabtu (10/10/2020). Lokasinya di sebuah depo air isi ulang. Pria yang diseret itu merupakan karyawan di sana. Kepala Satpol PP Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, peristiwa itu merupakan kegiatan operasi patuh masker di kawasan tersebut.
Pria yang diketahui merupakan warga luar kota tersebut tak pakai masker dengan benar serta tak membawa KTP. Petugas berencana membawa pria tersebut untuk dilakukan swab test. "Namun yang bersangkutan memberontak dan menolak," kata Eddy Christijanto, Minggu (12/10/2020).
Eddy melanjutkan, saat pria tersebut berada di mobil dan mendapat penjelasan petugas, pria itu bisa menerima. "Setelah dijelaskan, yang bersangkutan minta maaf dan mau jalani swab di Puskesmas Mojo," ujar Eddy Christijanto.