Sesi debat terakhir dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) antara calon petahana Donald Trump dengan Joe Biden menjadi sorotan publik. Debat tersebut berlangsung di negara bagian Tennessee. Debat dipimpin oleh Kristen Welker sebagai moderator.
Dalam debat kali ini, ada perubahan peraturan, yakni mikrofon lawan dimatikan saat salah seorang calon sedang mengutarakan pendapatnya. Aturan itu muncul dan disepakati setelah terjadi 'debat kusir' antara kedua belah pihak dalam acara debat sebelumnya. Dikutip dari kanal YouTube News.co.au pada Kamis (22/10/2020), berikut sejumlah pernyataan yang menuai sorotan publik.
Calon dari pihak Demokrat dan mantan wakil presiden Joe Biden menilai penanganan Covid 19 bagi warga AS saat ini tidak jelas. "Kita akan melalui musim dingin yang gelap dan dia tidak punya rencana yang jelas dan tidak ada wacana penyediaan vaksin bagi seluruh warga AS sampai pertengahan tahun depan," komentar Joe Biden. Trump membalas argumen lawannya tersebut.
"Semua langkah yang ia sampaikan, kami sudah lakukan, justru ia yang terlambat di belakang kami," jawab Donald Trump. "Ia meminta kita belajar 'hidup dengan Virus Corona'. Masyarakat belajar untuk 'mati bersama Virus Corona'," Biden menyindir kembali. Trump sesumbar menyebutkan dirinya dapat mengungkap sejumlah isu miring yang disembunyikan lawannya tersebut.
"Kalau saja saya menghabiskan 1 juta dollar AS untukmu, Joe, saya bisa menemukan banyak hal yang salah," singgung calon petahana itu. Ia menyebutkan Biden dan keluarganya mendapatkan pundi pundi hartanya dari negara asing. "Banyak hal yang sudah Anda lakukan, bahkan uang yang keluargamu peroleh, maksud saya, saudaramu memperoleh banyak uang dari Iran, jutaan dollar," ungkap Trump.
"Dan semuanya melalui dirimu, Joe. Bahkan ada yang menyebutkan Anda juga mendapatkan uang tersebut. Faktanya, hidupmu cukup sejahtera, Anda punya rumah ada di mana mana," tambahnya. Mantan wakil presiden ini lalu membantah tuduhan Trump. "Saya tidak pernah mengambil seperak pun dari sumber luar negeri," tegas Biden.
Ia membalas dengan mengungkapkan Trump memiliki sejumlah bisnis di seantero Amerika Serikat, bahkan punya bisnis rahasia dengan negara asing. "Justru kita tahu, presiden ini membayar pajak 50 kali ke China, punya rekening bank rahasia di China, punya bisnis di China, lalu menuduhku mengambil uang dari pihak asing?" sindir Biden. Hal itu ia sampaikan dengan menyebutkan fakta Trump enggan mempublikasikan laporan pajaknya.
"Anda tidak pernah sekalipun merilis pemasukan pajak. Apa yang Anda sembunyikan? Kenapa Anda enggan?" tanya Biden. "Negeri asing membayar banyak uang ke Anda. Rusia membayar Anda banyak sekali, juga China. Termasuk juga bisnis Anda tersebar di seluruh negeri," ungkapnya. Dalam tema selanjutnya tentang isu rasisme, Trump membantah tuduhan banyak orang yang menuduh dirinya mendiskriminasi komunitas orang kulit hitam.
Ia bahkan menyebut dirinya sebagai 'orang paling tidak rasis' yang hadir dalam ruangan tersebut. "Tidak ada yang lebih berjasa dalam komunitas orang kulit hitam selain Donald Trump," kata Trump. Argumen ini segera dipatahkan oleh Biden, mengingat gelombang penolakan masyarakat AS atas pernyataan pernyataan rasis dari Trump.
"Ia adalah salah satu presiden paling rasis di sejarah modern. Ia menuangkan bahan bakar yang mengobarkan setiap api rasisme," sindir Biden sambil menunjuk lawannya.